Danau toba sendiri merupakan danau vulkanik yang terjadi saat ada ledakan gunung berapi pada 69.000 - 77.000 tahun lalu, diperkirakan juga sebagai salah satu ledakan gunung berapi terbesar di dunia.
Kalau kawan sekalian mau pergi melihat danau toba, disarankan untuk singgah ke kota parapat. Dari sana bisa melihat keindahan danau toba yang lebih jelas. Parapat juga termasuk salah satu kota pariwisata di sumatera utara. Jadi jangan khawatir untuk urusan akomodasi, perhotelan, dan sejenisnya. :) Mudah mudahan disana tersedia. Dan juga nantinya dari parapat, akses menuju kedaerah wisata toba lain disekitarnya lebih mudah, karena ada kapal, ferry, atau sejenisnya yang siap untuk mengangkut.
Mayoritas etnis penduduk di sekitar daerah danau toba adalah batak. Pada umumnya masyarakat disana bermatapencaharian sebagai petani, pedagang, dan nelayan. Sy pribadi sebenarnya cukup kagum dengan danau toba dan potensi alamnya terlepas dari fakta yang bilang bahwa jumlah turis sudah menurun disana akibat kurang perhatian dan perawatan dari pihak yang bertanggungjawab.
Apapun itu danau toba memang akan jadi tanggung jawab kita bersama dan wajib untuk dilestarikan.
asal mula danau toba,
sekitar 73000 tahun lalu terjadi letusan vulkanik,, yang abu vulkaniknya diperkirakan sampai afrika selatan
, dan disinilah awal mulanya muncul danau toba ,,akibat letusan tersebut terbentuklah sebuah cekungan dan lama kelamaan cekungan terisi air dan membentuk danau toba,,,,
Cerita rakyat tentang danau toba
Alkisah pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang nelayan bernama Toba. Suatu hari, dia memancing ikan di sungai. Dia mendapatkan seekor ikan Mas dan membawa ikan tersebut pulang. Syahdan, ikan tersebut dapat berbicara. Ikan tersebut meminta Toba untuk tidak memakan nya dan Toba pun menyanggupi permintaan itu.
Kemudian, voila.. ikan tersebut menjelma menjadi seorang wanita cantik nan jelita. Melihat kecantikan wanita jelmaan ikan tersebut, Toba pun tak kuasa menahan gejolak dalam hati dan jatuh hati kepadanya. Ketika diajak untuk menikah oleh Toba, ikan tersebut bersedia dengan satu syarat, yakni ketika mereka punya anak kelak, Toba tidak boleh mengatakan bahwa anak mereka adalah anak ikan. Toba pun bersedia.
Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama Samosir. Suatu hari, Samosir disuruh ibunya mengantar makan kepada ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Namun ditengah jalan, Samosir tidak sengaja menjatuhkannya. Samosir memungutnya dan memasukkan kembali ke tempatnya. Ia lalu memberikan nasi kotor itu kepada ayahnya. Tragis, mendapati nasinya bercampur tanah, Toba menjadi naik pitam. ia berkata “Na botul do ho anak ni dengke. Dang suman pangalahom songon jolma. Lao ho sian on dengke!”. (Batak: “Kau benar-benar adalah seorang anak ikan. Tak cocok lah sifatmu seperti seorang manusia. Pergilah kau dari sini anak ikan!”). Samosir lalu berlari ke Ibunya sambil menangis.
Toba menyadari bahwa dia telah melakukan suatu kesalahan. Seketika itu juga, petir muncul dan menyambar, hujan turun dengan derasnya. Samosir disuruh ibunya untuk pergi ke gunung dan memanjat pohon tertinggi. Dalam sekejap sungai meluap bak lautan menenggelamkan desa tempat Toba hidup dan daerah di sekitarnya. Toba beserta penduduk di sekitar sungai tenggelam dalam luapan air bah. Sang wanita tersebut pun berubah kembali menjadi ikan. Gunung tempat Samosir menyelematkan diri kemudian berubah menjadi pulau di tengah-tengah danau, yang hingga saat ini kita kenal dengan nama pulau Samosir.
Kemudian, voila.. ikan tersebut menjelma menjadi seorang wanita cantik nan jelita. Melihat kecantikan wanita jelmaan ikan tersebut, Toba pun tak kuasa menahan gejolak dalam hati dan jatuh hati kepadanya. Ketika diajak untuk menikah oleh Toba, ikan tersebut bersedia dengan satu syarat, yakni ketika mereka punya anak kelak, Toba tidak boleh mengatakan bahwa anak mereka adalah anak ikan. Toba pun bersedia.
Setelah menikah, mereka dikaruniai seorang anak yang diberi nama Samosir. Suatu hari, Samosir disuruh ibunya mengantar makan kepada ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Namun ditengah jalan, Samosir tidak sengaja menjatuhkannya. Samosir memungutnya dan memasukkan kembali ke tempatnya. Ia lalu memberikan nasi kotor itu kepada ayahnya. Tragis, mendapati nasinya bercampur tanah, Toba menjadi naik pitam. ia berkata “Na botul do ho anak ni dengke. Dang suman pangalahom songon jolma. Lao ho sian on dengke!”. (Batak: “Kau benar-benar adalah seorang anak ikan. Tak cocok lah sifatmu seperti seorang manusia. Pergilah kau dari sini anak ikan!”). Samosir lalu berlari ke Ibunya sambil menangis.
Toba menyadari bahwa dia telah melakukan suatu kesalahan. Seketika itu juga, petir muncul dan menyambar, hujan turun dengan derasnya. Samosir disuruh ibunya untuk pergi ke gunung dan memanjat pohon tertinggi. Dalam sekejap sungai meluap bak lautan menenggelamkan desa tempat Toba hidup dan daerah di sekitarnya. Toba beserta penduduk di sekitar sungai tenggelam dalam luapan air bah. Sang wanita tersebut pun berubah kembali menjadi ikan. Gunung tempat Samosir menyelematkan diri kemudian berubah menjadi pulau di tengah-tengah danau, yang hingga saat ini kita kenal dengan nama pulau Samosir.
Keistemawaan danau toba,, Keindahan Danau Toba sangat mengagumkan. Danau itu dikelilingi oleh perbukitan, sehingga suasana di sekitar danau terasa nyaman, udaranya segar dan sejuk. Para pengunjung dapat menikmati keindahannya dengan berenang atau pun menyewa perahu motor, mengitari sekitar danau. Di sore hari, pengunjung dapat menikmati suasana yag lebih hening dengan pemandangan cahaya matahari terbenam yang begitu indah.
No comments:
Post a Comment